AKAL DAN BUDI
Seekor burung pipit terbang bebas di udara, melintasi pepohonan dan
persawahan. Seolah-olah hendak berkata bahwa ia sangat bangga dengan dirinya
yang bisa terbang bebas di udara. Suatu hari si burung pipit terbang melintasi
area persawahan, dimana terdapat padi-padi yang berwarna kehijauan tumbuh
dengan suburnya. Terbang bebas melintasi persawahan. Tepat di tengah sawah, ada
sebuah pematang sawah, dan ada seorang pemuda sedang duduk santai didalamnya.
Pemuda tampaknya sedang duduk santai sambil memandangi hijaunya padi di antara
persawahan. Burung pipit memandangi sang pemuda itu. Hampir setiap hari, burung
pipit selalu melihat sang pemuda itu selalu duduk di pematang sawah. Burung
pipit menjadi kasihan pada sang pemuda itu. Kemudian burung pipit hinggap di
pundak sang pemuda.
Betapa girangnya si pemuda itu takala ada seekor burung pipit mau
hinggap di pundak seorang manusia. Pemuda itu tersenyum senang melihat burung
pipit itu, karena ada yang menemaninya menunggu pepadian di persawahan. Burung
pipit bertanya pada pemuda itu, “Mengapa kamu tidak punya sayap seperti aku?”.
Mendengar pertanyaan itu, pemuda hanya terdiam memandangi burung
pipit.Seolah-olah membayangkan betapa enaknya seandainya punya sayap seperti
burung pipit. Beberapa saat kemudian pemuda itu menjadi kecewa pada dirinya
sendiri yang tidak punya sayap. Burung pipit berkata lagi “Betapa hebatnya aku
punya sayap, betapa malangnya kamu tidak seperti aku…”. Mendengar kata-kata
burung pipit, pemuda terdiam dan berpikir sejenak. Kemudian pemuda itu
menjawab: “Memang kamu seekor burung pipit bisa terbang bebas karena punya
sayap, tetapi kamu tidak mempunyai sesuatu yang berharga seperti aku…”.
Mendengar jawaban sang pemuda itu, burung pipit menjadi penasaran apa yang di
maksud kata-kata pemuda itu. “Sesuatu yang berharga seperti apa, sepertinya
tidak ada yang berharga yang bisa kamu banggakan….”. Sang pemuda hanya
tersenyum mendengar kata-kata si burung pipit.
“Aku punya akal
dan budi”, kata si pemuda itu.
“Apa
maksudmu?”, Tanya si burung pipit
Kemudian sang
pemuda itu menjawab, “Dengan akal dan budi, aku mempunyai daya cipta, berpikir
dan berkreasi sesuai keinginanku….”.
Mendengar
penjelasan sang pemuda, burung pipit terdiam dan termenung. Beberapa saat
kemudian si burung pipit terbang meninggalkan sang pemuda itu. San pemuda hanya
tersenyum memandang kepergian si burung pipit yang terbang begitu saja.