Selasa, 01 Januari 2013

Arisan Duta Asri 2 Residence

Minggu, 3 Desember 2012, untuk pertama kalinya Perumahan Duta Asri 2 Resindence blok c mengadakan arisan ibu-ibu rumah tangga. Dan ini adalah pertama kalinya aku ikut arisan ibu-ibu rumah tangga. Maklum aku dan suami masih termasuk keluarga muda dan usia pernikahan kami baru berusia 2 tahun. Acara arisan baru akan dimulai pada pukul 16.00 WIB. Saat tiba hari H-nya, rasa malas mulai muncul. Tetapi karena alasan silahturahmi dan ajang perkenalan keluarga kami ke masyarakat, aku paksakan diri untuk tetap ikut arisan. Ini juga agar saya dan suamiku bisa lebih dikenal ke masyarakat luas penduduk Duta Asri 2 Residence. Karena ini untuk kepentingan jangka panjang bukan untuk kepentingan jangka pendek.

Masih kurang 15 menit sebelum acara dimulai, aku menunggu para tetangga terdekat yang akan melintas di depan rumahku. Aku mencoba menoleh ke kiri barangkali ada tetangga yang mau berangkat, tetapi belum ada beberapa orang yang berangkat. Hanya satu orang, Bu Amir yang tampaknya juga lagi tengah menunggu. Sudah lebih dari 15 menit dari acara dimulai, namun belum kelihatan para tetangga dekat mulai berangkat. Hanyalah bu amir yang tampaknya juga masih tengah menunggu di depan mama lala. Aku mikir mereka sedang apa, kenapa bisa begitu lama. Karena belum kelihatan mulai berangkat, maka aku putuskan berangkat sendiri. Sebenarnya aku tidak enak hati berangkat sendiri dan pasti tetangga juga akan bertanya-tanya mengapa aku hanya berangkat sendirian. Tapi karena waktu sudah lebih dari 15 menit, aku pun berangkat sendiri.

Sesampai di depan ibu Sofia, tempat arisan, ternyata sudah banyak yang datang. Melihat aku cuma berangkat sendirian, Ibu Sofia menanyaiku
"Bu, lainnya kemana?"
"Tadi saya liat lagi siap-siap berangkat." jawabku.
Mendengar jawabku, kelihatannya yang lain-lain tenang saja. Tampaknya mereka mengerti kenapa aku datang sendiri. Ada perasaan tidak enak karena aku cuma datang sendiri. Karena untuk ini baru pertama kali diadakan, aku ikuti saja jalannya acara. Dalam arisan itu, aku tidak berharap untuk dapat arisan, karena aku pikir ikut arisan hanya sebagai ajang silahturahmi dan bisa saling mengenal antar warga. Lagipula aku jarang sekali bisa kenalan sama tetangga. Disaat acara sedang berlandung, akhirnya datang juga para tetangga yang tadi aku tunggu dan juga datang pula tetangga dari blok c yang lain. Tampaknya semua warga sudah berkumpul. Di acara arisan, berbagai pendapat pun dikemukakan. Salah satunya usulan untuk mendirikan koperasi simpan pinjam. Tapi tampaknya usulan ini tidak banyak yang setuju. Aku memahami mengapa banyak yang setuju. Setelah dilakukan musyawarah antar anggota arisan, dihasilkan beberapa kesepakatan untuk seluruh anggota arisan.

Acara arisan akhirnya tiba di penghujung acara, yakni kocok kertas, yang bakalan menentukan siapa yang akan dapat arisan. Tidak terpikir olehku bahwa ternyata aku dapat arisan itu. Justru dari awal aku tidak berharap dapat arisan, tetapi kenyataanya aku dapat arisan. Saat aku disebut namanya, aku merasa biasa-biasa saja. Ketika aku menerima hasil arisan, yang aku alami hanya perasaan biasa-biasa saja. Sesuai kesepakatan seluruh anggota bahwa yang dapat arisan, maka akan mendapat giliran ketempatan arisan.

Mendapat kebagian ketempatan arisan malah jadi beban pikiran buatku, karena rumahku belum tepat buat acara arisan warga. Lagipula aku belum ada waktu untuk merenovasi rumahku. Karena aku sibuk bekerja hingga aku tidak punya waktu buat mengawasi renovasi rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar